Kamis, 25 Desember 2014

KRI FRANS KAISIEPO-368 KEMBALI PULANG KE PANGKALAN SURABAYA

Suasana bahagia dan penuh haru keluarga Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL 2014 akhirnya dapat bertemu kembali dengan para pahlawan keluarga di Surabaya. KRI Frans Kaisiepo-368 (FKO) yang telah bertolak dari Jakarta menuju Surabaya berhasil melaksanakan tugas dalam misi perdamaian dunia di Lebanon menerima penyambutan dari Kepala Staf Armatim Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S. Sos., mewakili Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Arie Sembiring Meliala di dermaga Ujung, Surabaya. Rabu, (24/12/2014).
Sebagai salah satu kapal SIGMA dijajaran Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmatim, KRI FKO-368 yang dikomandani Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi beserta 99 prajurit TNI AL lainnya berhasil menuntaskan misi Maritime Task Force (MTF) UNIFIL 2014 dengan aman, sukses dan lancar. Keberhasilan melaksanakan tugas dalam membangun diplomasi antar negara sahabat tersebut bukanlah pertama kalinya untuk KRI FKO-368 karena pada tahun 2010 KRI yang memiliki segudang prestasi tersebut juga berhasil mengibarkan bendera merah putih di Lebanon.
Selama kurang lebih 7 bulan, sejak Inchop pada 8 April 2014 lalu hingga 13 November 2014, Satgas Maritim TNI KRI FKO-368 telah melaksanakan tugasnya dalam rangka mengemban mandat Resolusi PBB No. 1701 dan 1832 dengan dua tugas pokok yakni : Mendukung implementasi dari UNSCR 1701 dengan melaksanakan Maritime Interdiction Operations (MIO) untuk membantu LAF (Lebanese Armed Force) dalam mencegah pemasukan senjata dan material yang berhubungan dengan senjata api ilegal yang masuk melintasi wilayah laut Lebanon. Disamping tugas tersebut KRI FKO-368 turut membantu Angkatan Laut Lebanon (LAF-Navy) dalam usahanya untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan penugasan yang terkait dengan kedaulatan untuk menegakkan UNSCR 1701 secara mandiri.
Keterlibatan KRI FKO-368 dan Helikopter BO-105 (NV-409) sebagai Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL telah banyak menuai prestasi dengan membawa  harum nama bangsa dan negara Indonesia, dengan dedikasi dan profesionalisme para prajurit KRI FKO-368 selama pelaksanaan operasi ini, Satgas ini telah menunjukkan semaksimal mungkin pelaksanaan tugas dengan baik pada setiap misi yang diberikan oleh MTF Commander. Selama periode penugasan, Satgas harus memenuhi rasio operasi 70/30 yakni 70 % operasional di Area Of Maritime Operation (AMO) dan 30 % sandar (portvisit).
Untuk mengefektifkan operasi di AMO, sejak hari pertama KRI FKO-368 disibukkan dengan kegiatan patroli di wilayah laut Mediterania dan latihan bersama dengan unsur-unsur MTF UNIFIL. Selama penugasan berlangsung KRI FKO-368 berhasil melaksanakan Hailing sebanyak 963 kapal, sehingga menempatkan KRI FKO-368 sebagai unit MTF yang berhasil melaksanakan pemeriksaan kapal terbanyak di AMO. Sedangkan Heli BO-105 (NV-409) callsign “Garuda” berhasil melaksanakan Intelligence Surveillance Recognition (ISR) dengan hasil inspeksi pemeriksaan sejumlah 46 kapal. Selain itu keberadaan KRI FKO-368 selama 220 hari di laut Mediterania juga sukses melaksanakan on task sebanyak 25 kali, bertugas sebagai Maritime Interdiction Operation (MIO) Commander sebanyak 18 kali, Anti Air Warfare Commander (AAWC) sebanyak 18 kali, Helo Element Coordinator (HEC) sejumlah 22 kali dan Penugasan khusus tripartite meeting sebanyak 2 kali (Maritime Force Protection/Local Anti Airwarfare Coordinator).
KRI FKO-368 setelah meninggalkan Surabaya pada tanggal 20 Februari 2014 yang lalu, kini kapal kebanggaan Indonesia kembali pulang ke tanah air setelah melintasi negara dengan rute Beirut (Lebanon), Jeddah (Arab Saudi), Salalah (Oman), Karachi (Pakistan), Cochin (India), Belawan (Sumatera Utara), Jakarta, dan pelabuhan singgah terakhir yaitu dermaga Ujung, Koarmatim Surabaya.
Tugas MTF UNIFIL 2014 merupakan tantangan tersendiri bagi Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL dan KRI FKO-368 sebagai kapal ke-6 TNI AL yang dikirimkan ke Lebanon tersebut berhasil mengemban misi dengan prestasi yang mendapat pengakuan dari Head of Mission/Force Commander (HoM/FC) Major General Luciano Portolano sebagai unit MTF berpredikat “Outsanding Performance and Dedication”.


PANGLIMA TNI PIMPIN UPACARA PURNA TUGAS SATGAS TNI KONTINGEN GARUDA UNIFIL TAHUN 2014



        Setelah seluruh Satuan Tugas (Satgas) TNI Kontingen Garuda (Konga) United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL) tahun 2014 kembali pulang dari medan penugasan dalam misi perdamaian dunia di Lebanon, Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko memimpin jalannya upacara purna tugas Satgas TNI Konga yang dilaksanakan di Plaza Mabes TNI, Cilangkap. Selasa, (23/12/2014).
Pada upacara tersebut, Panglima TNI selaku pimpinan tertinggi TNI mendapatkan kehormatan menyematkan tanda jasa Satyalencana Chanti Dharma dari Presiden RI kepada seluruh prajurit yang tergabung Satgas Konga UNIFIL yang telah melaksanakan tugas Internasional dalam mengemban resolusi dewan keamanan PBB nomor 1701. Selanjutnya setelah acara penyematan tanda jasa selesai dalam sambutannya Panglima TNI mengucapkan selamat dan terima kasih kepada Satgas TNI Konga UNIFIL tahun 2014 yang berhasil melaksanakan tugas dengan baik. "Menjadi pasukan penjaga perdamaian dunia yang berperan dalam menjaga keamanan wilayah Lebanon serta meningkatkan peran diplomasi Indonesia dimata dunia adalah kesuksesan yang diraih oleh Kontingen Garuda UNIFIL agar di masa yang akan datang dapat dijadikan referensi untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas baik individu maupun operasional satuan", ujar Jenderal berbintang empat tersebut.
Lebih lanjut dalam upacara purna tugas Satgas TNI Konga UNIFIL, Panglima TNI berpesan bahwa menjadi seorang peace keeper merupakan suatu kebanggan dan tentunya saat kembali kesatuan masing-masing hindari perbuatan yang dapat mencoreng citra TNI, dan terus berikan yang terbaik dalam pengabdian kepada negara dan bangsa Indonesia.
Dan diakhir sambutannya, Panglima TNI mengatakan untuk meningkatkan kualitas penyiapan Kontingen Garuda di masa yang akan datang, sebagai bagian dari Transformasi TNI dalam upaya perwujudan dari : “World Class Armed Forces & Toward 4000 Peacekeepers”, diharapkan seluruh prajurit TNI dapat meningkatkan profesionalisme dan bertekad untuk memberikan yang terbaik dalam setiap misi perdamaian dunia di Lebanon.
Selanjutnya setelah upacara selesai, Kontingen Garuda UNIFIL yang terdiri dari Satgas Force Protection Company (FPC) Indonesia, Force Headquarters Support Unit (FHQSU), Indonesian Battalion (Indobatt), Sector East Military Police Unit (SEMPU), Indonesian Medic (Indomedic), Military Community Outreach Unit (MCOU) akan kembali menuju markas PMPP TNI yang berlokasi di Sentul. Sedangkan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL KRI Frans Kaisiepo-368 kembali menuju ke Pangkalan Koarmatim, Surabaya.


Senin, 22 Desember 2014

KRI FRANS KAISIEPO-368 BERHASIL MENGUKIR TINTA EMAS DALAM MENGEMBAN MISI MARITME TASK FORCE DI LEBANON


Kehadiran Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Frans Kaisiepo-368 pada awal  tahun 2014 sebagai kapal ke-6 TNI Angkatan Laut berhasil melanjutkan sejarah dalam menorehkan tinta emas bagi Indonesia di mata Internasional. Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL yang dikomandani Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi telah kembali pulang dari medan tugas sebagai pasukan perdamaian dunia dalam misi Maritime Task Force (MTF) UNIFIL di Lebanon. Jakarta. Kamis, (18/12/2014).
Pengiriman Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) pada misi MTF UNIFIL dibentuk pada tahun 2006 oleh Dewan Keamanan PBB nomor 1701 merupakan yang pertama kali diantara negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Sejak bergabung dengan MTF UNIFIL pada tanggal 8 April s.d. 13 November 2014 di Area of Maritime Operations (AMO) Laut Mediterania, KRI Frans Kaisiepo-368 yang bertugas bersama Helikopter BO-105 (NV-409) telah menunjukan berbagai prestasi yang telah dicapai selama dalam melaksanakan misi perdamaian PBB tersebut.

Berkat komitmen dan kerja keras, 100 prajurit KRI Frans Kaisiepo-368 yang terdiri dari 88 (delapan puluh delapan) personel KRI, 7 (tujuh) crew Heli, 1 (satu) Perwira Intelejen,  1 (satu) Perwira Penerangan, satu 1 (satu) Perwira Kesehatan, dan 1 (satu) Bintara Kopaska serta 1 (satu) Bintara Penyelam, telah tercatat sebagai salah satu kapal unit MTF yang berhasil  memeriksa  kapal terbanyak dengan jumlah 963 kapal. Sedangkan Heli BO-105 (NV-409) berhasil melaksanakan Intelligence Surveillance Recognition (ISR) dengan torehan inspeksi pemeriksaan sebanyak 46 kapal. Selain melaksanakan pemeriksaan kapal dalam menjaga perbatasan laut antara Lebanon-Israel, keberadaan KRI FKO-368 selama 220 hari di laut Mediterania juga sukses melaksanakan tugas sebagai Maritime Interdiction Operation (MIO) Commander sebanyak 18 kali dan melaksanakan berbagai latihan internal bersama unsur MTF maupun latihan bersama dengan Lebanese Armed Forces Navy (LAF-Navy). Gambaran tersebut menunjukan tingkat profesionalisme dan integritas Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL yang sangat tinggi dalam mengharumkan nama bangsa Indonesia serta bukti nyata TNI Angkatan Laut sebagai salah satu upaya menuju World Class Navy.
Menjelang akhir penugasan, KRI FKO-368 telah melaksanakan hand over ceremony dengan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-G/UNIFIL yaitu KRI Sultan Iskandar Muda (SIM)-367  pada tanggal 13 November 2014 yang lalu. Dalam perjalanan pulang ke Indonesia KRI FKO-368 sebagai duta bangsa terus menjaga komitmen  untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia saat singgah di berbagai negara yang dilintasi. Adapun negara-negara yang telah dilewati KRI FKO-368 adalah Jeddah (Arab Saudi)-Salalah (Oman)-Karachi (Pakistan)-Cochin (India).
Selanjutnya setelah sandar di Belawan pada tanggal 15 Desember 2014 yang merupakan persinggahan pertama di tanah air Indonesia, KRI FKO-368 tiba di dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta pada tanggal 18 Desember 2014. Dengan disambut oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Dr. Marsetio dan para pejabat teras TNI Angkatan Laut serta PMPP TNI membuat rasa bangga dan haru para prajurit Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL dapat bertemu kembali dengan keluarga yang selalu setia menantikan kepulangan Ksatria Bangsa di Indonesia.
Berbagai tugas yang telah dilaksanakan oleh KRI FKO-368 telah memberikan kontribusi yang besar dalam pencapaian tugas-tugas MTF serta membantu terciptanya perdamaian dan stabilitas keamanan di Lebanon. Hal tersebut menempatkan KRI FKO-368 sebagai kapal yang sangat diandalkan oleh MTF UNIFIL dalam melaksanakan mandat UNSCR 1701. Oleh karena kegemilangan prestasi yang diraih KRI FKO-368, Dansatgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL beserta seluruh awak kapal meraih beberapa penghargaan diantaranya yaitu United Nations (UN) Medal and Certificate, Certificate of Appreciation dari Head of Mission/Force Commander UNIFIL, Certificate of Apreciation dari MTF Commander dengan predikat “Outsanding Performance and Dedication”, Valor Medal (Wussam at Taqdir Al Ashkariy) and Certificate dari LAF-Navy Commander in Chief, Head of Mission/Force Commander Brevet and Certificate, dan Indonesian Contico Brevet and Certificate.