Senin, 22 Desember 2014

KRI FRANS KAISIEPO-368 BERHASIL MENGUKIR TINTA EMAS DALAM MENGEMBAN MISI MARITME TASK FORCE DI LEBANON


Kehadiran Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Frans Kaisiepo-368 pada awal  tahun 2014 sebagai kapal ke-6 TNI Angkatan Laut berhasil melanjutkan sejarah dalam menorehkan tinta emas bagi Indonesia di mata Internasional. Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL yang dikomandani Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi telah kembali pulang dari medan tugas sebagai pasukan perdamaian dunia dalam misi Maritime Task Force (MTF) UNIFIL di Lebanon. Jakarta. Kamis, (18/12/2014).
Pengiriman Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) pada misi MTF UNIFIL dibentuk pada tahun 2006 oleh Dewan Keamanan PBB nomor 1701 merupakan yang pertama kali diantara negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Sejak bergabung dengan MTF UNIFIL pada tanggal 8 April s.d. 13 November 2014 di Area of Maritime Operations (AMO) Laut Mediterania, KRI Frans Kaisiepo-368 yang bertugas bersama Helikopter BO-105 (NV-409) telah menunjukan berbagai prestasi yang telah dicapai selama dalam melaksanakan misi perdamaian PBB tersebut.

Berkat komitmen dan kerja keras, 100 prajurit KRI Frans Kaisiepo-368 yang terdiri dari 88 (delapan puluh delapan) personel KRI, 7 (tujuh) crew Heli, 1 (satu) Perwira Intelejen,  1 (satu) Perwira Penerangan, satu 1 (satu) Perwira Kesehatan, dan 1 (satu) Bintara Kopaska serta 1 (satu) Bintara Penyelam, telah tercatat sebagai salah satu kapal unit MTF yang berhasil  memeriksa  kapal terbanyak dengan jumlah 963 kapal. Sedangkan Heli BO-105 (NV-409) berhasil melaksanakan Intelligence Surveillance Recognition (ISR) dengan torehan inspeksi pemeriksaan sebanyak 46 kapal. Selain melaksanakan pemeriksaan kapal dalam menjaga perbatasan laut antara Lebanon-Israel, keberadaan KRI FKO-368 selama 220 hari di laut Mediterania juga sukses melaksanakan tugas sebagai Maritime Interdiction Operation (MIO) Commander sebanyak 18 kali dan melaksanakan berbagai latihan internal bersama unsur MTF maupun latihan bersama dengan Lebanese Armed Forces Navy (LAF-Navy). Gambaran tersebut menunjukan tingkat profesionalisme dan integritas Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL yang sangat tinggi dalam mengharumkan nama bangsa Indonesia serta bukti nyata TNI Angkatan Laut sebagai salah satu upaya menuju World Class Navy.
Menjelang akhir penugasan, KRI FKO-368 telah melaksanakan hand over ceremony dengan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-G/UNIFIL yaitu KRI Sultan Iskandar Muda (SIM)-367  pada tanggal 13 November 2014 yang lalu. Dalam perjalanan pulang ke Indonesia KRI FKO-368 sebagai duta bangsa terus menjaga komitmen  untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia saat singgah di berbagai negara yang dilintasi. Adapun negara-negara yang telah dilewati KRI FKO-368 adalah Jeddah (Arab Saudi)-Salalah (Oman)-Karachi (Pakistan)-Cochin (India).
Selanjutnya setelah sandar di Belawan pada tanggal 15 Desember 2014 yang merupakan persinggahan pertama di tanah air Indonesia, KRI FKO-368 tiba di dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta pada tanggal 18 Desember 2014. Dengan disambut oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Dr. Marsetio dan para pejabat teras TNI Angkatan Laut serta PMPP TNI membuat rasa bangga dan haru para prajurit Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL dapat bertemu kembali dengan keluarga yang selalu setia menantikan kepulangan Ksatria Bangsa di Indonesia.
Berbagai tugas yang telah dilaksanakan oleh KRI FKO-368 telah memberikan kontribusi yang besar dalam pencapaian tugas-tugas MTF serta membantu terciptanya perdamaian dan stabilitas keamanan di Lebanon. Hal tersebut menempatkan KRI FKO-368 sebagai kapal yang sangat diandalkan oleh MTF UNIFIL dalam melaksanakan mandat UNSCR 1701. Oleh karena kegemilangan prestasi yang diraih KRI FKO-368, Dansatgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL beserta seluruh awak kapal meraih beberapa penghargaan diantaranya yaitu United Nations (UN) Medal and Certificate, Certificate of Appreciation dari Head of Mission/Force Commander UNIFIL, Certificate of Apreciation dari MTF Commander dengan predikat “Outsanding Performance and Dedication”, Valor Medal (Wussam at Taqdir Al Ashkariy) and Certificate dari LAF-Navy Commander in Chief, Head of Mission/Force Commander Brevet and Certificate, dan Indonesian Contico Brevet and Certificate.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar