Kehadiran Kapal Perang Republik
Indonesia (KRI) Frans Kaisiepo-368 pada awal
tahun 2014 sebagai kapal ke-6 TNI Angkatan Laut berhasil melanjutkan sejarah
dalam menorehkan tinta emas bagi Indonesia di mata Internasional. Satgas Maritim
TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL yang dikomandani Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi
telah kembali pulang dari medan tugas sebagai pasukan perdamaian dunia dalam
misi Maritime Task Force (MTF) UNIFIL
di Lebanon. Jakarta. Kamis, (18/12/2014).
Pengiriman Kapal Perang Republik
Indonesia (KRI) pada misi MTF UNIFIL dibentuk pada tahun 2006 oleh Dewan
Keamanan PBB nomor 1701 merupakan yang pertama kali diantara negara-negara di kawasan
Asia Tenggara. Sejak bergabung
dengan MTF UNIFIL pada tanggal 8 April s.d. 13 November 2014 di Area of Maritime Operations (AMO) Laut
Mediterania, KRI Frans Kaisiepo-368 yang bertugas bersama Helikopter BO-105 (NV-409)
telah menunjukan berbagai prestasi yang telah dicapai selama dalam melaksanakan
misi perdamaian PBB tersebut.
Berkat komitmen dan kerja keras, 100 prajurit KRI Frans Kaisiepo-368 yang terdiri dari 88 (delapan puluh delapan) personel KRI, 7 (tujuh) crew Heli, 1 (satu) Perwira Intelejen, 1 (satu) Perwira Penerangan, satu 1 (satu) Perwira Kesehatan, dan 1 (satu) Bintara Kopaska serta 1 (satu) Bintara Penyelam, telah tercatat sebagai salah satu kapal unit MTF yang berhasil memeriksa kapal terbanyak dengan jumlah 963 kapal. Sedangkan Heli BO-105 (NV-409) berhasil melaksanakan Intelligence Surveillance Recognition (ISR) dengan torehan inspeksi pemeriksaan sebanyak 46 kapal. Selain melaksanakan pemeriksaan kapal dalam menjaga perbatasan laut antara Lebanon-Israel, keberadaan KRI FKO-368 selama 220 hari di laut Mediterania juga sukses melaksanakan tugas sebagai Maritime Interdiction Operation (MIO) Commander sebanyak 18 kali dan melaksanakan berbagai latihan internal bersama unsur MTF maupun latihan bersama dengan Lebanese Armed Forces – Navy (LAF-Navy). Gambaran tersebut menunjukan tingkat profesionalisme dan integritas Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL yang sangat tinggi dalam mengharumkan nama bangsa Indonesia serta bukti nyata TNI Angkatan Laut sebagai salah satu upaya menuju World Class Navy.
Menjelang akhir penugasan, KRI FKO-368 telah
melaksanakan hand over ceremony
dengan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-G/UNIFIL yaitu KRI Sultan Iskandar Muda
(SIM)-367 pada tanggal 13 November 2014
yang lalu. Dalam perjalanan pulang ke Indonesia KRI FKO-368 sebagai duta bangsa
terus menjaga komitmen untuk
memperkenalkan kebudayaan Indonesia saat singgah di berbagai negara yang
dilintasi. Adapun negara-negara yang telah dilewati KRI FKO-368 adalah Jeddah
(Arab Saudi)-Salalah (Oman)-Karachi (Pakistan)-Cochin (India).
Selanjutnya setelah sandar di Belawan pada
tanggal 15 Desember 2014 yang merupakan persinggahan pertama di tanah air
Indonesia, KRI FKO-368 tiba di dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta pada
tanggal 18 Desember 2014. Dengan disambut oleh Kepala Staf Angkatan Laut
Laksamana TNI Dr. Marsetio dan para pejabat teras TNI Angkatan Laut serta PMPP
TNI membuat rasa bangga dan haru para prajurit Satgas Maritim TNI Konga
XXVIII-F/UNIFIL dapat bertemu kembali dengan keluarga yang selalu setia
menantikan kepulangan Ksatria Bangsa di Indonesia.
Berbagai tugas yang telah dilaksanakan oleh KRI FKO-368 telah
memberikan kontribusi yang besar dalam pencapaian tugas-tugas MTF serta
membantu terciptanya perdamaian dan stabilitas keamanan di Lebanon. Hal tersebut
menempatkan KRI FKO-368 sebagai kapal yang sangat diandalkan oleh MTF UNIFIL
dalam melaksanakan mandat UNSCR 1701. Oleh karena kegemilangan prestasi yang
diraih KRI FKO-368, Dansatgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL beserta seluruh
awak kapal meraih beberapa penghargaan diantaranya yaitu United Nations (UN) Medal
and Certificate, Certificate of Appreciation dari Head
of Mission/Force Commander UNIFIL, Certificate of Apreciation dari MTF Commander dengan predikat “Outsanding Performance and Dedication”, Valor
Medal (Wussam at Taqdir Al Ashkariy) and Certificate dari LAF-Navy Commander
in Chief, Head of Mission/Force Commander Brevet and Certificate, dan Indonesian
Contico Brevet and Certificate.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar