Rabu, 27 Agustus 2014

SATGAS MARITIM TNI KONGA XXVIII-F/UNIFIL 2014 KRI FKO-368 KUNJUNGI TEMPAT WISATA BYBLOS DAN JEITA GROTTO



      Mengakhiri on task ke-17 dalam misi Maritime Task Force (MTF) UNIFIL. Saat melaksanakan port visit selama empat hari di Beirut, sebanyak 100 prajurit Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL mendapatkan kesempatan mengunjungi tempat wisata terkenal di Lebanon, yaitu Byblos dan Jeita Grotto. Dibagi menjadi dua gelombang, kegiatan pesiar bersama tersebut berlangsung pada hari Sabtu tanggal 23 dan Minggu tanggal 24 Agustus 2014. Lebanon, (25/082014).
            Pada kunjungan wisata pertama, rombongan KRI Frans Kaisiepo-368 (FKO) menuju ke Byblos dengan menggunakan bis pariwisata. Berkunjung ke Lebanon terasa tidak lengkap bila tidak mampir ke Byblos, sebuah kota tertua di dunia yang dibangun 7000 tahun silam oleh bangsa Phoenicia. Nama Jbail atau latinnya Byblos diambil dari nama penguasa pertama yaitu Jobl.
Sejarah mencatat berlangsungnya pendudukan atas Byblos secara silih berganti. Dari kota yang letaknya 36 km sebelah utara Beirut ini biasa dijumpai sisa-sisa peninggalan berupa istana yang dikelilingi bangunan-bangunan rumah asli penduduk kala itu. Di kota pelabuhan ini masih tersisa sebuah Crusader Castel dan the Chruch of Saint John yang dibangun pada abad ke – 12, sebagai pertanda penyerbuan orang-orang Eropa kewilayah ini pada masa perang Salib.
Setelah puas berkeliling dan berfoto di bangunan kuno Byblos, Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F melanjutkan perjalanan menuju tempat wisata terkenal lainnya yaitu Jeita Grotto. Merupakan nama sebuah Gua Stalactite dan Stalacmite, tempat tersebut terletak di kaki bukit sekitar 20 km utara Beirut. Jeita Grotto cukup menarik untuk dieksplorasi karena dinding-dindingnya terdiri dari Kristal es yang membeku ribuan tahun lamanya. Di atas permukaannya menjulur membentuk tombak bening, sebagian di antaranya meneteskan Kristal air.
Sebelum memasukigua yang menakjubkan itu, dengan membayar tiket seharga 12$ per orang, rombongan KRI FKO-368 dapat menikmati keindahan puncak gunungdengan menggunakan kereta gantung. Setelah tiba di gua Jeita Grotto, para pengunjung sesuai peraturan yang berlaku di tempat tersebut, tidak diperbolehkan membawa kamera maupun handphone untuk mengambil gambar di dalam gua.
Gua besar yang sempat menjadi kandidat the new 7 wonders of nature ini ditemukan pertama kali pada tahun 1836 oleh seorang penjelajah Amerika bernama Thompson dan mulai dibuka untuk umum sejak tahun 1958. Jeita mempunyai dua obyek besar untuk dinikmati, yaitu dengan menggunakan sampan kecil. Lampu-lampu yang ditanam di dasar sungai gua menebarkan kesan anggun dan mistis ketika sampan-sampan melintasi di atasnya.
           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar