Jumat, 12 September 2014

TIM VBSS KRI FRANS KAISIEPO-368 TEMUKAN NARKOBA DAN SITA MV.KONGADENAN



   

        “MV. Kongadenan…MV. Kongadenan, this is UN Warship, prepare for boarding, reduce your speed and request for your cooperation!” Demikian penggalan perintah dari KRI Frans Kaisiepo – 368 (FKO) kepada salah satu kontak permukaan yang berlayar di dalam Area of Maritime Operations (AMO). Setelah sebelumnya dilaksanakan identifikasi serta analisa dengan hasil patut dicurigai dan keputusan ditetapkan oleh Komandan KRI FKO-368, yaitu Letkol Laut (P) Ade Nanno Suwardi selaku Maritime Interdiction Operation Commander (MIO Commander) sebagai Vessel of Interest (VOI) untuk dilaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan. Lebanon, Jum’at, (12/09/2014).
Pada jarak kurang lebih 17 Nm, KRI FKO-368 menangkap kontak radar kapal permukaan yang bergerak dengan kecepatan 17 knots menuju pelabuhan Beirut. Dilaksanakan pemanggilan melalui jaring komunikasi namun tidak mendapatkan respon, setelah diidentifikasi dan disinkronkan dengan beberapa sumber data yang dimiliki seperti List of Expected Vessel (LEV) dan data dari Marine Traffic, dapat diketahui bahwa kapal tersebut bernama MV. Kongadenan.
Kapal kargo yang berasal dari Mesir tersebut merupakan kapal yang termasuk VOI yang harus mendapatkan pemeriksaan. Karena membutuhkan reaksi yang cukup cepat dengan jarak yang cukup jauh serta komunikasi belum terjalin, maka Heli BO-105 “Garuda” segera mengudara dan melaksanakan hailing serta member perintah untuk menurunkan kecepatan VOI. Di sisi lain, KRI FKO-368 dengan kecepatan penuh, melaksanakan pendekatan dan menyiapkan tim Visit, Board, Search, and Seizure (VBSS). Setelah jarak dengan VOI mencapai 1 Nm, dan diyakinkan bahwa situasi keamanan dapat termonitor dari udara melalui Garuda, 2 skoci pengangkut 2 Tim VBSS KRI FKO-368 meluncur menuju VOI.
Proses pendekatan dapat dilaksanakan dengan cepat dan aman, selanjutnya kedua tim VBSS KRI FKO-368 menaiki dan memeriksa seluruh ruangan kapal termasuk pemeriksaan terhadap personel dan dokumen berikut muatannya. Tim 1 melaksanakan pemeriksaan terhadap dokumen kapal di anjungan termasuk Kapten kapal serta crew di geladak terbuka. Sedangkan Tim 2 bergerak melaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan ruangan-ruangan kapal yang dicurigai digunakan sebagai tempat untuk menyembunyikan barang ilegal.
Pada saat penggeledahan Kapten kapal ditemukan sebilah pisau yang disimpan di kaki yang disinyalir akan digunakan sebagai senjata perlawanan, dan Tim 2 yang memeriksa ruangan-ruangan menemukan beberapa bungkus ukuran sedang berisi narkoba jenis ganja dan shabu. Selanjutnya Katim VBSS Letda Laut (P) Indra Fardhani yang didampingi Wakatim VBSS Letda Laut (P) Pandu Indramanto melaporkan hal tersebut kepada MIO Commander dalam hal ini adalah KRI FKO-368, dan memanggil Kapten MV. Kongadenan untuk menjelaskan bahwa kapal beserta seluruh ABK kapal ditahan dan kapal tersebut saat itu berada dibawah kendali UN Warship yang selanjutnya akan diserahkan kepada Lebanese Armed ForceNavy (LAF-N) untuk ditindaklanjuti sesuai proses hukum yang berlaku di negara tersebut.

Rangkaian kegiatan diatas merupakan garis besar skenario latihan antara KRI FKO-368 dan BRS Constitucao F42 (CON) dalam serial Boarding Exercise 001 yang dilaksanakan di awal on task ke-20. Dimana BRS CON berperan sebagai MV. Kongadenan dan dijadikan simulasi kapal yang diperiksa dan digeledah oleh Tim VBSS KRI FKO-368. Latihan ini bertujuan untuk tetap menjaga kesiapsiagaab, ketangkasan dan tahapan-tahapan dalam prosedur pemeriksaan dan penggeledahan yang dilaksanakan oleh tim VBSS. Selain itu juga digunakan sebagai sarana untuk bertukar pengalaman dalam latihan dengan kapal perang Angkatan Laut Brazil, BRS CON F42. Latihan berlangsung selama 2 jam dengan aman dan lancar. Selanjutnya kedua kapal menuju sektor masing-masing dalam rangka melanjutkan operasi Maritime Task Force di perairan Lebanon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar