Ditengah rutinitasnya dalam menjalankan
tugas sebagai unsur Maritime Task Force
(MTF) United Nations Interim Force In
Lebanon (UNIFIL) 2014, KRI Frans Kaisiepo (FKO) – 368 melaksanakan “Gunnery Exercise” secara individu di
sektor Barbara 3, kurang lebih 5 Nautical
Mile (Nm) sebelah Barat Area Maritime
of Operations (AMO), Laut
Mediterania. Kegiatan latihan menembak ini dilaksanakan guna menjaga dan
meningkatkan ketangkasan, ketrampilan dan kesiapsiagaan, serta naluri tempur
prajurit KRI FKO – 368 di medan tugas. Lebanon, Sabtu, (28/06/2014).
Sehari
sebelum pelaksanaan latihan penembakan, Komandan KRI FKO – 368, Letkol Laut (P)
Ade Nanno Suwardi memimpin langsung pelaksanaan briefing artileri kepada seluruh prajurit yang terlibat. Dalam
briefing tersebut, Kepala Divisi (Kadiv) Perperangan Atas Air (PAA), Kapten
Laut (P) Ahmad Effendi menjelaskan bahwa, latihan penembakan akan dilaksanakan
sebanyak tiga sesi. Sesi pertama, penembakan meriam 76 mm, dilanjutkan meriam
20 mm untuk yang kedua, dan diakhiri dengan latihan penembakan untuk senjata
ringan SS1 dengan sasaran sebuah killer
tomato.
Tepat
pukul 08.00 local time di hari
pelaksanaan latihan penembakan, KRI FKO – 368 menurunkan killer tomato pada posisi yang sudah direncanakan. Selanjutnya
berputar menuju firing run penembakan
meriam 76 mm pada jarak ± 4 s.d. 5 Nm. Tidak selang berapa lama, meriam 76 mm
pun menyalak dan memuntahkan amunisinya, tercatat 3 butir peluru dalam
penembakan penilikan jatuh tidak jauh dari sasaran. Setelah dilaksanakan
koreksi, berikutnya 14 butir peluru dalam penembakan penghancuran hamper
seluruhnya jatuh dan berkumpul tepat sasaran.
Setelah
tahapan latihan penembakan meriam 76 mm dinyatakan selesai, kegiatan latihan
dilanjutkan dengan penembakan meriam 20 mm dan senjata ringan SS1. Dengan
sasaran tetap menggunakan sisa killer
tomato yang masih tampak mengapung. Operator meriam 20 mm kanan dan kiri
secara bergantian membidik dan menembakkan meriamnya sebanyak masing-masing 100
butir amunisi pada jarak ± 1.500 yard. Dan latihan pun ditutup dengan
penembakan SS1 oleh tim VBSS KRI FKO di geladak helikopter pada jarak ±100 yard
untuk memastikan sasaran betul-betul tenggelam.
Latihan
penembakan ini dilaksanakan selain untuk menguji sistem dan peralatan khususnya
saat penembakan meriam 76 mm, juga dimaksudkan untuk menguji ketrampilan
perorangan operator senjata meriam 20 mm dan senjata ringan SS1. Kegiatan
berlangsung kurang lebih selama 4 jam, dan selanjutnya KRI FKO – 368 bergerak
kembali menuju sektor patrolinya di zone
1 center, dalam rangka melanjutkan tugas on task ke – 11 sebagai MIO Commander.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar